Tahukan anda dalam gengs di Thailand ini mempunyai ciri khas dengan memiliki tatto dan jari kelingging yang terpotong ?!
Tertangkap nya salah satu yang dikenal bos Yakuza di Thailand dengan ciri-citi tatto yang
sangat mencolok serta salah 1 jari kelingking yang terpotong sangat terlihat jelas dibanding
kan dengan jari kelingking lain nya.
Shigeharu Shirai tertangkap di kota Lopburi pekan ini setelah fotonya bertelanjang dada dengan tato di sekujur tubuh jadi viral di media sosial tahun lalu. Shirai diburu kepolisian Jepang setelah terlibat dalam pembunuhan pada 2003. Dia kabur ke Thailand setelah itu dan memulai hidup yang baru.
Lelaki 74 tahun ini "dipajang" oleh kepolisian Thailand, menunjukkan tato di tubuhnya. Tato memenuhi tubuh adalah ciri khas yang tidak terlepaskan dari anggota Yakuza, atau geng kriminal Jepang. Ada ciri lainnya yang identik dengan Yakuza, yaitu jari yang terpotong. Shirai memiliki dua ciri ini.
Memotong jari atau yubitsume adalah ritual para Yakuza untuk menghukum diri mereka sendiri, sebagai bentuk penyesalan atau permintaan maaf. Biasanya jari yang dipotong adalah kelingking. Ini adalah tindakan sukarela yang biasanya untuk menghindari hukuman yang lebih berat.
Dalam Yubitsume seorang Yakuza meletakkan kelingkingnya di atas kain putih bersih. Lalu menggunakan pisau yang sangat tajam atau tanto, dia memotong ruas pertama jari kelingking kirinya, di bawah kuku. Dia kemudian membungkus potongan kelingking itu dan memberikannya ke oyabun alias bosnya.
Jika suatu saat dia melakukan kesalahan lagi, maka ruas berikut dari kelingkingnya yang akan dipotong dalam yubitsume. Jika seluruh ruas kelingking kiri sudah habis dipotong, mau tidak mau seseorang melakukan yubitsume dengan kelingking kanannya. Jika kedua kelingkingnya sudah habis, maka jari-jari lainnya jadi sasaran.
Dalam kasus Shirai, terlihat ruas paling atas kelingking kirinya terpotong, menandakan dia pernah melakukan satu kesalahan.
Menurut survei pemerintah Jepang pada 1993 yang dikutip dari data US National Library of Medicine, 45 persen anggota Yakuza modern sudah terpotong kelingkingnya. Sebanyak 15 persen di antaranya pernah melakukan yubitsume setidaknya dua kali.
Tidak melulu Yakuza, yubitsume juga pernah dilakukan terhadap seorang pengusaha yang berutang besar pada Yakuza di tahun 2005. Ketika itu, dibantu seorang dokter asal Korea Selatan yang menyuntikkan obat bius, pengusaha itu memotong kelingkingnya dengan palu dan pahat.
Dalam buku "Yakuza: Japan’s criminal underworld" karya David E Kaplan, Yubitsume pertama kali dilakukan oleh para pejudi yang disebut bakuto. Ujung kelingking diberikan sebagai ganti utang yang tidak bisa mereka bayar. Praktik ini digunakan untuk memotivasi para pejudi untuk membayar utang judi mereka.

Comments
Post a Comment